Setelah dipikir-pikir lagi, dalam 30 tahun aku hidup kayaknya belum pernah ditanyai dan menanyai seseorang dengan kalimat 'kamu seneng nggak?'
Tapi aku pernah berada di moment ini deng, belum lama pokoknya, untuk pertama kalinya aku ditanyai 'Kamu seneng nggak?'
Dan itu dari ponakan aku (anak dari sepupu).
Ceritanya gini..
Dia tuh ada janji bakal ngajak aku jalan-jalan naik mobilnya buat ke waterpark gitu. Susah banget nyari waktu kosong, karena kalau hari Minggu aku selalu ngaji. Akhirnya ada hari di mana bener-bener libur, aku, dia, dan ortunya.
Dia ngajak aku buat liat kolam renang favorite dia. Tapi aku nggak renang karena cuacanya dingin. Aku cuma mengiyakan dia karena dia pengen jalan-jalan sama aku.
Setelah selesai semua kegiatan berenang dan makan siang bareng.
Di perjalanan (kita duduk berdua di jok belakang mobil) tiba-tiba dia tanya ke aku 'Mba seneng nggak?' Trus aku jawab senenglah, kan diajak jalan-jalan sama kamu.
Jadi dia tuh mau konfirmasi ke aku, aku happy nggak dengan rencana dia selama ini ngajak aku jalan-jalan ke kolam renang favorite dia. Dan dia dapat jawaban yang dia inginkan. Mungkin dia tanya kayak gitu takut aku nggak happy or nggak nyaman.
Dan aku seneng banget ada yang tanya aku begitu. Seumur-umur baru pertama kali aku ditanyain begitu dan itu sama anak umur 5 atau 6 tahun kalo nggak salah. Seorang anak umur segitu bisa kepikiran begitu, bisa kepikiran 'kira-kira orang yang aku ajak juga sama senengnya kayak aku nggak ya?'
Tipikal anak terakhir, aku nih kayak disuruh ngikut apapun keputusan yg orang dewasa buat.
Trus pertanyaannya 'kenapa kamu mau aja digitukan?'
Ya mau aja karena 'bisa apa' atau karena 'apa bisa?' :)
Karena akhirnya aku ditanyain satu kalimat yang sangat bikin aku bahagia. Akhirnya aku sadar, bukan mencari orang yg bisa nanyain aku begitu lagi. Tapi aku memutuskan buat ngetreat orang-orang yang aku ajak main atau aku belikan sesuatu dengan pertanyaan 'Kamu seneng nggak?'
Karena aku tahu pertanyaan simple itu sangat bikin bahagia. Lebih baik aku yang melakukan itu ke orang lain, walaupun belum tentu aku bisa dapat lagi pertanyaan seperti itu. Aku nggak mau berharap sama orang atau manusia lagi. Lebih baik berharap sama Allah. Karena Allah yang punya semuanya.
-Semoga kita bisa lebih bahagia lagi hidup di dunia ini. Bahagia adalah kata lain dari Bersyukur-